Jika mendengar kata
Batik, yang terlintas di pikiran adalah Solo, Jogja dan Pekalongan. Dan
memang Batik berkembang di daerah itu, namun dengan berkembangannya
motif batik di masyarakat dengan beragama inovasinya. Salah satu Batik
yang berkembang di Indonesia ternyata ada di Bogor, adapun motifnya
berupa ikon-ikon kota Bogor seperti Istana, Kebun Raya, Kujang dan
lain-lain.
Wisata Bogor untuk segmen seni dan budaya bertambah dengan hadirnya Batik Bogor ini.
Perkembangan Batik
seperti stagnan terkukung oleh pakem tentang Batik. Pada awalnya warna
Batik selalu warna coklat terutama yang dari
Jogja dan
Solo.
Seiring perkembangan jaman warna batik pun menjadi beragam sesuai
dengan perkembangan jaman, bahkan Batik klub Bola juga berkembang.
Tahun 2006 gempa bumi
menguncang Jogja, kondisi jogja yang hancur terutama daerah Bantul.
Karena berasal dari Jogja Pak Siswaya ini ingin membantu saudaranya yang
terkena musibah gempa. Kegiatan ekonomi tidak akan mungkin berjalan
dengan normal jika melihat kondisi Jogja saat itu. Maka, Pak Siswaya
membawa 4 orang pembatik dan 1 orang pewarna ke Bogor untuk
mengembangkan Batik, waktu itu belum terpikir membuat Batik Bogor.
Dengan modal SDM inilah Pak Siswaya mulai mengembangkan Batik Khas
Bogor, pertama di buat adalah motif Kujang dan Kijang yang menjadi ikon
Bogor.
Batik Bogor ini ide awal
dari seorang pengusaha asal Jogja yang sudah lama tinggal Di Bogor
Bapak Siswaya. Lokasi Gallery dan workshopnya terletak di Jln Jalak no 2
Tanah Sarel Kota Bogor 16161. Batik Bogor bisa dijadikan alternatif
wisata di Bogor
selain yang sudah ada. Dari stasiun Kereta Api cukup satu kali naik
Angkitan kota 07 turun di Jalan Merak, setelah itu jalan kaki sedikit
untuk sampai di Batik Bogor Tradisiku. Sangat mudah mencapai Galleri
karena lokasi cukup strategis di Kota Bogor.
“Dimana bumi di pijak disana langit di Junjung”
pepatah ini yang memberi inspirasi kepada Bapak Siswaya untuk bisa
berbuat untuk kota yang sudah lama menjadi tempat tinggalnya. Walaupun
bukan orang Sunda, namun beliau ingin memberikan kontribusi untuk Bogor
yang menjadi tempat mencari nafkahnya selama ini dengan seni Batik.
Setahun lebih setelah Gempa Jogja, maka resmi berdiri Batik Bogor
Tradisiku tepatnya tanggal 13 Januari 2008. Dimulai dengan adanya Batik
Motif Kijang dan Kujang yang di produksi Batik Bogo Tradisiku ini
sekarang terus berkembang sudah 100 lebih motif yang dibuat selama 7
tahun ini, adapun nama-nama motifnya antara lain Motif Istana Bogor,
Kebun Raya, Rereng kukupu, Jalan Kijang, daun Pisang, Kijang Pasundan,
Hujan Girimis dan masih banyak lagi.
Motif batik yang banyak
di cari oleh para wisatawan di Gallery Batik Bogor ini adalah Motif
Hujan Girimis yang sangat kental Bogornya sebagai kota Hujan. Jika
sedang beruntung pengunjung bisa melihat proses pewarnaan batik,
perebusan karena tidak setiap hari ada proses itu di workshopnya.
Seakan tidak ingin
kehilangan khasnya, Bogor sendiri telah memiliki motif batik khas Bogor,
dengan motif hujan gerimis, bungan teratai, kijang atau uncal, kujang
dan banyak lagi. Motif batik Bogor ini diprakarsai oleh salah seorang
pengusaha batik asal Jogjakarta yakni Siswaya. Sejak tahun 2008 dirinya
mendirikan galeri Batik Tradisiku yang berada di Jalan Jalak no 2,
Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.
Saat ini motif Batik
Bogor mulai dikenal oleh kalangan masyarakat meski belum semua elemen
masyarakat mengetahuinya. Tercatat, 30 motif batik khas Bogor telah
diciptakan oleh Siswaya dan yang paling banyak dicari oleh para pembeli
adalah motif hujan gerimis yang memang menjadi icon Kota Bogor dengan
sebutan Kota Hujan.
“Tahun ini, bertepatan
dengan ulang tahun Batik Tradisiku yang ke 4, kita saya menciptakan
motif batik Bogor baru seperti Batik Kenari dan Batik Tulis,” Ujarnya
saat pada kotahujan.com saat perayaan ulang tahun Batik Tradisiku yang ke 4 beberapa waktu lalu.
Sementara itu, dengan
adanya batik khas Bogor Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) berpendapat
bahwa selain kekayaan alam yang dimiliku Bogor, batik Bogor juga
menjadi kekayaan budaya Bogor dengan adanya batik Khas Bogor. Dan
nantinya batik khas Bogor ini akan diperkenalkan ke kota-kota yang ada
di Bogor khususnya untuk bisa memperkenalkan lagi tentang keanekaragaman
budaya. “Nanti akan dibawa tur keliling kota di Bogor untuk
memperkenalkannya,” Ujar Bagus Karyanegara, Ketua HPI saat diwawancara kotahujan.com
Sejauh ini, Batik
Tradisiku setidaknya sudah memiliki 40 persen karyawan yang memang orang
Bogor. Itu menjadi catatan karena bisa menghasilkan lapangan pekerjaan
bagi masyarakat di Kota Bogor. Lebih jauh Siswaya berharap, untuk
kedepan dirinya ingin melakukan sosialisasi mengenai batik Bogor ke
kelurahan-kelurahan agar batik Bogor bisa dikenal banyak orang.
“Saya berharap
dikelurahan nantinya ada pelatihan-pelatihan baik untuk pemuda ataupun
organisasi mengenai kerajinan batik, dan saya akan melakukan sosialisasi
ke kelurahan yang ada di Bogor,” pungkas Siswaya.
Selamat menikmati
Batik Bogor, dari tiada menjadi ada.
Sumber :
http://hellobogor.com/batik-bogor-dari-tiada-menjadi-ada/
http://www.kotahujan.com/mengintip-motif-batik-khas-bogor/